Senin, 16 Mei 2016

Teks Ulasan Film “Surga Yang Tak Dirindukan”.



Teks Ulasan Film “Surga Yang Tak Dirindukan”.

Film “Surga Yang Tak Dirindukan” merupakan salah satu dari sekian film yang diangkat dari novel-novel karya Asma Nadia. Novel “Surga Yang Tak Dirindukan” ini mengedepankan cerita poligami yang masih dianggap tidak layak diperbincangkan apalagi dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu film paling diminati di tahun 2015 ini dibintangi oleh Fedi Nuril dan Laudya Cynthia Bella sebagai pemeran urtama. Ditambah lagi dengan kehadiran Raline Shah sebagai awal mula terjadinya konflik. Juga turut serta peran Sandrina Michelle yang makin mendukung suasana.
Diceritakan, pertemuan Pras (Fedi Nuril) dengan Arini (Laudya Cynthia Bella) yang terjadi karena seorang anak laki-laki yang terjatuh dari sepeda. Pras bersama dua sahabatnya menolong anak itu dan membawanya ke sanggar hingga bertemulah Pras dengan Arini. Pras jatuh hati pada sosok Arini sejak pertemuan pertama. Pras menyukai sisi keibuan Arini dan kecerdasan yang dimiliki gadis berjilbab itu. Arini pun tidak dapat menolak keinginan hatinya ketika Pras mempersuntingnya. Biduk rumah tangga Pras dan Arini berjalan dengan mulus tanpa adanya masalah. Kebahagiaan mereka semakin lengkap dengan hadirnya putri kecil buah cinta keduanya yang bernama Nadia (Sandrina Michelle) yang membawa banyak marna baru. Persis dengan surga yang dirindukan Arini.
Namun Arini tidak lagi merindukan surga itu semenjak kehadiran Meirose (Raline Shah) dalam dongeng yang telah ia bangun bersama Pras. Meirose telah menghancurkan dongeng Arini dan Pras. Semuanya berawal dari Pras yang menemukan Meirose mengalami kecelakaan mobil tunggal kemudian membawanya ke rumah sakit dan menyelamatkan Meirose dari percobaan bunuh diri dengan cara menikahi wanita yang sedang mengandung itu.
Arini sama sekali tidak tahu akan hal ini. Namun akhirnya ia mengetahuinya sendiri. Ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Pras memiliki keluarga lain. Arini amat marah dan kecewa terhadap Pras karena pria itu telah mengingkari janjinya untuk selalu berdua dengan Arini tanpa adanya orang lain seperti yang dialami ayah Arini. Namun setelah ia menyaksikan pertunjukan dongeng Nadia yang ceritanya mirip dengan yang ia alami, Arini belajar ikhlas dan berbesar hati berusaha menerima kehadiran Meirose sebagai istri ke-2 Pras. Pada dasarnya hati Arini amatlah lembut, jadi ia bisa bersikap baik dan tulus kepada Meirose. Hingga akhirnya Meirose merasa tidak enak hati kepada Arini dan kemudian ia pergi ke Jakarta untuk menemui ayahnya. Namun istri ke-2 Pras ini tidak membawa serta Akbar (anak kandug Meirose dari pria yang meninggalkannya) melainkan menitipkan anak itu kepada Arini dan Pras serta berpesan untuk menjaga dan mencintai Akbar seperti anak mereka sendiri. Di akhir cerita, dikisahkan Pras dan Arini kembali berdua seperti sedia kala.
Film yang dirilis 15 Juli 2015 saat lebaran itu cukup berhasil membuat para pecinta film drama memanfaatkan waktu libur lebaran mereka. Film yang diluncurkan MD Pictures ini menjadi film Indonesia dengan penjualan tiket terbanyak di tahun 2015, yakni sebanyak 1.523.570 tiket.
Disamping itu, film “Surga Yang Tak Dirindukan” juga mempunyai beberapa kejanggalan pada sebagian adegannya. Se-perti adegan dimana Pras menemukan Meirose tidak sadarkan diri di dalam mobilnya yang terperosok ke jurang. Dalam adegan itu, Pras berteriak minta tolong. Padahal tidak ada satupun kendaraan yag melintas di jalanan yang sama sekali tidak terdapat pemukiman penduduk tersebut. Jalanan itu amatlah sepi.
Kejanggalan yang lain terdapat pada Laudya Cynthia Bella yang notabene berperan sebagai gadis penduduk asli Jogja yang dimana aksen Jawa di daerah tersebut sangatlah kental. Namun sebagai penduduk lokal, aksen Jawa Arini kurang kental sehingga menurut saya itu agak ganjal.
Dari film “Surga Yang Tak Dirindukan” dapat dipetik beberapa pesan moral seperti bertanggung jawab, keberanian mengambil keputusan, kebesaran hati, dan keikhlasan.